HONEYMOON IN PARIS - DAY 5
Gonna miss this place
Lunch at Primerose
Raviolone
Gratin with green salad
Primerose, our last Parisian Cafe in Paris. sniff..
Our first breakfast cafe in Paris. sniff..
Toko jajan coklat di deket hotel
McD dekat hotel
Our bus to Prague
Buat jaga-jaga kalau lapar. hehe..
Penumpang Eurolines
Meninggalkan kota Paris. hiks..
Jalan tol menuju Jerman
Pom bensin di suatu daerah di luar kota Paris
Ngemil pasta
Jerman tengah malam
Nooooo, today is our last day in Paris and I hate it (>_<). Kami berdua sempat bangun agak siang, dan abis mandi aku langsung ke Le Marche Fanprix, grocery store di seberang hotel sendirian, coz my husband was still asleep. Aku beli puolet Caesar salad, sandwich, dan orange juice untuk nanti sore di bis menuju Prague. It was so sad to see Paris for the last time (for this time). Then I went back to the hotel, suami udah bangun juga dan udah rapi, dan karena kami sudah lapar, berangkatlah kita ke Parisian Café di sebelah kiri hotel bernama Café Primerose. Disambut dengan waiter blonde yang sooo talkative, dia rekomendasikan untuk coba menu baru mereka, Raviolone dan Gratin labu. Enaaaaaaaaaaak banget boo ternyataa! Sebelum ke Paris, banyak yang bilang kalau orang Perancis tidak mau bicara bahasa Inggris, tetapi kenyataannya semua waiter di semua restoran yang kami coba, bahasa Inggrisnya bagus dan ramah boo. Penjaga tiket stasiun juga lancar banget Englishnya, perfect deh.
Abis lunch, kami berdua ke Monoprix dekat hotel (I looove this hotel, it’s close to everywhere!). Di Monoprix, aku beli dua nail color dan ke supermarketnya yang super lengkap. Kami berdua lamaaaa banget di supermarketnya, mencoba memahami setiap produk yang ada. Hahaha.. Beli makanan buat oleh-oleh, beli cangkir unik kayak penyok-penyok gitu (art ceritanya..hehehe), it was really fun!
Setelah berlama-lama di supermarket, kami balik ke hotel untuk ngerapiin hasil packing-an kami. Eurolines bus kami berangkat jam 4 sore dari Gallieni station, Bagnolet. Jadi kami keluar hotel jam 2an. Waktu check-out itu adalah moment menyedihkan buatku. Aku jadi teringat saat menyiapkan trip ini, betapa gigihnya aku hampir tiap malam mantengin google dan agoda untuk mendapatkan hotel yang dekat stasiun, dikelilingi banyak tempat makan, dan akhirnya mantap memilih Tourisme Hotel. So it was truly sad to return the room key.
Kami berdua akhirnya dapat taksi, dan sang supir langsung mengerti arah tujuan kami. Taksi kami menyusuri Seine River and lagi-lagi sedih ngeliatnya. Supir taksinya kayaknya orang Eropa Timur deh, dan dia tanya apakah kami berdua ke Portugal naik Eurolines bus. Hehehe… Dapet dari manaaa tiba-tiba Portugal. Hehe.. So we explained that we’ll be heading to Prague, Czech. Tidak sampai 1 jam, kami tiba di pemberhentiannya Eurolines Bus, dan aku langsung tukar booking confirmation dengan boarding ticket. Kami juga gak sengaja juga bertemu 3 orang Indonesia yang baru datang ke Paris, kenalan bentar, dan suamiku kasih Paris Metro Mapnya kepada mereka. Jam 15.45 para penumpang sudah diperbolehkan masuk ke dalam bis, tapi tidak ada pemeriksaan paspor. Di dalam bis, sudah tersedia toilet, dan lumayan padat penumpangnya. Nanti bis kami akan melewati Jerman dan berhenti di beberapa kota di Jerman. Awesome.
Jam 16.00 lewat dikit, bis kami berangkat, and I started looking outside from my window. 5 hari itu kurang banget, sangat kurang untuk menikmati cantiknya Paris. Paris itu sangaat cantik, the foods were soo tasty, the people were so nice. Garden-nya cantik-cantik banget. Paris is truly a very very beautiful place. It’s truly a city of love, city of light. We promise to you, Eiffel Tower, we will come back for sure. Alhamdulillah kami berdua tidak kekurangan apapun di Paris, tidak ada copet ataupun musibah, semuanya lancar dan sangat-sangat waaay beyond our imaginations. And now, we will have a new romantic experience in another beautiful place, it’s Prague. (^^)
Labels: Vacation