Tenun hasil Suku Sasak Sade Village, Suku Sasak Liburan bersama Microsoft and the partners sangat-sangat menyenangkan.(^0^) Apalagi rata-rata pada baru pertama kali ke Lombok. Tiba di Lombok, disambut dengan dikalungkannya kain tenun Lombok (it was cute), dan langsung ke Hotel Sheraton Senggigi. Guide tour yang menemani kita sepanjang perjalanan, tidak capek2 menceritakan mengenai Lombok. Katanya, kondisi Lombok sekarang adalah seperti Bali 30 tahun yang lalu, dan bagaimana para investor asing baru saja menanamkan modal mereka untuk membangun hotel Giorgio Armani dengan 2000 kamar di Pantai Kuta, Lombok. Berikut dengan dibangunnya International Airport yang Juli mendatang akan diresmikan. Dia juga bilang, apapun yang terjadi di Bali, pasti berpengaruh pada kondisi pariwisata di Lombok. Katanya, " maklum, namanya juga NTB, Nasib Tergantung Bali..hehehehehe..". Kocak banget tu orang.
Tiga hari di Lombok, kami ke beberapa tempat wisata populer di sana. Pantai Senggigi (pas belakang hotel), Bukit Malimbu, Gili Trawangan (pantainya bersih dan indah, gak ada ombak besar, dan enak buat snorkling), Pusuk (daerah habitat monyet), Banyumulek, Sukarara, Sade (Desa asli suku Sasak), dan Pantai Kuta. Desa Sade yang kami kunjungi, ternyata punya cara unik di rumah mereka. Mereka memakai tanah liat dicampur dengan kotoran kerbau untuk lantai rumah mereka. Katanya kotoran kerbau merupakan perekat terbaik, dan mereka sangat menghormati kerbau karena telah membantu mereka berladang sehari-hari. Umm..boleh juga dicoba. haha..Memang siy, lantainya tuh jadi haluus banget, gak bau lho. hehe.. Btw, kota Lombok pada malam hari sangat gelap, karena ada pemadaman listrik bergiliran setiap malamnya. (>_<) Kasihan ya...
Semoga quarter berikutnya, kami bisa mendapatkan kesempatan jalan-jalan bareng lagi bareng Microsoft. Thank you, Microsoft!